SURABAYA | BIDIK.NEWS – Wakil Ketua Pemuda Pancasila ( PP ) Jatim Ali Affandi La Nyala Matalitti bersama anggota DPRD Jatim Hartoyo hadir dalam penggusuran rumah warga tambak sarioso surabaya. suasana mulai tak kondusif ketika aparat hukum dan pemerintah setempat berhadapan dengan warga, untung ada pejuang rakyat yang bisa memediasi supaya tidak terjadi kericuhan.
“Saya disini hadir memikirkan hak nelayan yang berada di bantaran sungai. Tidak hanya dari segi perekonomian dan mata pencaharian.Jadi kita rudingkan bersama supaya rakyat tidak jadi korban,” terang Ali Affandi pada Selasa (20/9/2022).
Politisi Demokrat ini menyampaikan bahwa hak mereka yang di bantaran secara hukum pasti lemah, justru pemerintah harus menguatkan. Karena mereka sudah berpuluh-puluhan tahun sudah tinggal di bantaran sungai. Kalau dirasa mengganggu, harus dicari solusinya jangan sekedar menggusur. Harus dipikirkan secara matang bagaimana pemerintah hadir untuk melindungi warganya.
“Jika opsi dengan memindahkan keluarga yang ada bagaimana dengan profesi mereka jadi nelayan? Dulu saja ada kampung pengrajin sepatu disini juga sudah mulai habis. Apakah mudah mengubah matapencaharian mereka sebagai nelayan menjadi karyawan kantoran,” terangnya.
Tentunya kita harus memikirkan solusi terbaik untuk mencari titik tengah. warga di sini sudah kita beri pengertian untuk taat kepada pemerintah, namun pemerintah khususnya pemkot surabaya harus memikirkan nasib warganya.
Ada solusi warga yang sudah di gusur harus pindah di rumah susun ( rusun) yang ternyata masih bermasalah.
“Contoh seperti ada 1 rumah di huni 3 kk dan mereka ber ktp surabaya , kalau di pindah ke rusun hanya dapat 1 kamar dengan ukuran 4×6 . Tentunya ini tidak bagus dan ini perlu ada solusi dari pemerintah,” jelasnya.
Putra dari La Nyala Matalitti ketua DPD RI ini meminta supaya walikota surabaya Eri Cahyadi bisa mencari titik tengah untuk mencari solusinya.
“Alhamdulilah proses mediasi sudah dilakukan dan menemukan titik tengah . Kami sudah berkordinasi dengan pihak legislatif agar masalah ini bisa di selesaikan dengan tidak merugikan warga,” pungkasnya.
Sedangkan Hartoyo Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim menambahkan bahwa masyarakat romo kalisari dan sarioso rumahnya akan di gusur.
Anggota Komisi E DPRD Jatim ini meminta agar Pemkot Surabaya memikirkan nasib warga kelurahan Tambak Sarioso.
Dia mengaku prihatin karena belum ada kejelasan mengenai tempat tinggal warga selanjutnya. Pasalnya, tidak semua Kepala Keluarga (KK) mendapatkan Rusunawa, setelah rumah mereka dibongkar.
Menurut dia, sebagai solusi, Pemkot Surabaya harus segera menambah Rusunawa baru untuk menampung warga korban penggusuran. Agar rumah warga yang sudah direlokasi itu mendapatkan hunian yang layak.
“Tapi sudah ada kepastian tempat relokasi. Cuma memang harus ditambah jumlah Rusunawanya,” tambah Politisi Partai Demokrat .
Akhirnya terjadi mediasi yang cukup lama dan menghasilkan mediasi antara warga dengan aparat pemerintah terjadi kesepakatan agar masalah ini di tinjau ulang. Juga mendapatkan jaminan dari Pemkot Surabaya bahwa beberapa nelayan yang ada di wilayah itu tidak digusur.
Sementara itu tokoh warga Surin Wilangon mengucapkan terima kasih dan sujud sukur karena kampungnya tidak jadi di gusur.
“Saya ucapkan terima kasih pada pihak pemerintah yang tidak jadi menggusur kampung kami. Saya mewakili warga juga sangat berterimah kasih kepada para pejuang pembela rakyat. Karena perjuangannya sehingga kampung kami tidak jadi di gusur,” ucap pria paruh bayah.
Untuk diketahui, ratusan warga kelurahan Tambak Sarioso, kecamatan Romokalisari, kota Surabaya resah. Rumah mereka tak lama lagi akan dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk perluasan sempada sungai guna mencegah banjir. (rofik)