SIDOARJO – Anggota DPRD Jawa Timur H.Muh Khulaim saat menjalankan tugas reses pertama tahun 2022 di Desa BakungTemengunganKabupaten Sidoarjo.
Pada reses kaliini, diwaduli soal minimnya sekolahan SMA/ SMK Negeri di wilayah tersebut. Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah yang mengharuskan sistem zonasi. Akhirnya memaksa anak didik kita yang alamat rumahnya berada di kecamatan yang tidak ada gedung Sekolah akhirnya terpaksa harus sekolah dikecamatan lain yang ada sekolah negerinya, dan ini sangat merugikan para anak didik kita karena terpaksa harus menempuh sekolah cukup jauh.
“Sebaiknya aset milik Pemprov Jatim yang tidak berfungsi dengan baik yang ada di sidoarjo bisa dibangun SMA dan SMK Negeri,” terang H.Khulaim saat serap aspirasi warga, Minggu ( 6/2/2022).
Politisi asal Fraksi PAN DPRD Jatim ini sebenarnya melihat banyak aset milik Pemprov Jawa Timur khususnya di Kabupaten Sidoarjo kurang maksimal dalam pengolahannya , sehingga menganggu APBD Jatim Lantaran tidak menghasilkan pendapatan daerah, bahkan justru menguras anggaran APBD yang ada.
“Komisi C DPRD Jatim yang membidangi aset daerah dan BUMD Jatim meminta Pemprov Jatim agar aset yang mangkrak bisa dibangun sekolah SMA atau SMK utamanya di Kabupaten Sidoarjo yang dirasa masih minim,” ungkap Khulaim.
Anggota Komisi C DPRD Jatim ini juga menyampaikan bahwa aset milik Pemprov Jatim seperti Puspa Agro , Balai Transmigrasi serta aset milik Dinas Pertanian di UPT yang pemanfaatanya kurang maksimal.
“Aset-aset Pemprov yang mangkrak justru menguras APBD dan tidak menghasilkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD ,” jelasnya.
Ditegaskan Khulaim , saat ini Sidoarjo masih minim gedung sekolah untuk SMA dan SMK di beberapa kecamatan, sehingga penerapan sistem zonasi sangat merugikan siswa disetiap kecamatan.
“Aset- aset yang mangkrak seharusnya bisa dikerjasamakan dan dimanfaatkan menjadi pemasukan PAD di Jatim ,” papar Khulaim pria asli sidoarjo ini.
“Saya berharap aset milik daerah yang tidak terpakai bisa di hibahkan untuk dibangun sekolah guna memenuhi kebutuhan sekolah SMA dan SMK khususnya di Kabupaten Sidoarjoa ,” imbuh Khulaim. ( rofik)