SURABAYA – Anggota DPRD Jawa Timur Hadi Dediansyah menyampaikan Jawa Timur memang berhasil menangani penurunan angka kemiskinan di tahun 2021 sebanyak 313,13 ribu jiwa atau 0,18 persen dari total 4,58 juta jiwa yang ada, namun hingga kini untuk penanganan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrim belum nampak .
“Di APBD pada tahun 2022 Jawa Timur harus memiliki dana cadangan untuk menangani kemiskinan yang masih tinggi di Jawa Timur, ” terang Hadi Dediansyah saat gelar sosialisasi wawasan kebangsaan di surabaya, Sabtu ( 22/1/2022).
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim ini menegaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil dinas terkait untuk menanyakan anggaran kemiskinan.
“Program penanganan kemiskinan harus terus di gencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar penurunan angka kemiskinan di jatim semakin baik,” jelas Cak Dedi panggilan akrab Hadi Dediansyah.
Di katakan Cak Dedi, meski ditahun 2021 Pemprov Jatim sudah berhasil dalam menurunkan angka kemiskinan sebanyak 313,13 ribu jiwa ribu jiwa dari total kemiskinan sebanyak 4,58 juta jiwa yang ada, namun kesuksesan untuk anggaran penanganan ini belum nampak di nomenklatur APBD 2022.
“Sekali lagi saya sampaikan, Komisi A DPRD Jatim segera menanyakan Gubernur Khofifah, karena dimasa pendemi yang belum berakhir ini bantuan untuk warga miskin harus tetap di berikan,” ucapnya.
“Cadangan anggaran penanganan kemiskinan harus tetap ada walaupun nantinya dipakai atau tidak,” imbuh Cak Dedi.
Sementara itu, terang politisi asal Partai Gerindra Jatim ini bahwa pihaknya mengakui, menurut keterangan yang ada dari Dinas Sosial Jatim ( Dinsos Jatim ) memang anggaran untuk penanganan kemiskinan ekstrim tahun ini belum ada karena masih menunggu aturan dari Pemerintah Pusat. Sebab tahun ini ada penambahan daerah dalam penangnan kemiskinan dengan total 25 Kabupaten/Kota pada tahun 2021.
“Ada dua alternatif agar anggaran kemiskinan tetap ada yakni melakukan singkronisasi dan koordinasi dengan Kementrian sosial. APBD tahun 2022 sudah disetujui oleh Mendagri maka bulan depan sudah bisa digunakan sehingga program-program bisa berjalan,” pungkas Cak Dedi. ( rofik)