BANYUWANGI – Sebagai upaya menjaga kelestarian dan pemanfaatan sumberdaya air bagi masyarakat, Dinas PU Pengairan Banyuwangi telah menyiapkan program tandonisasi.
Program ini merupakan inovasi baru dari Dinas PU Pengairan Banyuwangi, dan rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun 2022 nanti.
Plt. Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo melalui Kepala Bidang Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Air, Tjatur Hidayat Nugroho mengatakan, program tandonisasi digagas sebagai salah satu program solusi pengelolaan dan pemakaian air, baik bagi Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), maupun Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).
“Tandon akan berfungsi menampung air di malam hari, disaat masyarakat minim pemakaian air. Saat tandon penuh, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan disiang hari, karena pemakaian disiang hari sangat tinggi. Sehingga keberadaan tandon bisa menghemat air,” ujar Tjatur.
Menurutnya, program tandonisasi ini melaksanakan amanat UU Nomor 17 tahun 2019 pasal 8 ayat 2 tentang sumber daya air, yang pertama yaitu mengutamakan kebutuhan sehari hari, yang kedua pertanian, dan yang ketiga pengguna sumber daya air untuk kebutuhan usaha guna memenuhi kebutuhan pokok sehari hari melalui sistem penyediaan air minum.
Sementara, Plh. Kepala Seksi Pembangunan dan Pengembangan Air Bersih Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Hary Soeprapto menambahkan, pelaksanaan program tandonasi ini akan diutamakan untuk daerah dataran tinggi, karena pengelolaan dan pemakaian air di dataran tinggi tersebut kebanyakan tanpa adanya meterisasi. Sehingga, penggunaan air tidak terkontrol.
“Untuk itu, kita perlu menghemat air melalui program tandonisasi ini,” kata Soeprapto.
Dia mengungkapkan, selain tandonisasi Dinas PU Pengairan Banyuwangi juga akan melaksanakan meterisasi, namun kegiatan tersebut akan menyesuaikan kebutuhan dilapangan.
“Sesuai proposal yang masuk, untuk sementara program tandonisasi akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Songgon dan Kalipuro,” ungkapnya.(nng)