SURABAYA – Sebanyak 17 kabupaten yg terdiri dari 147 Lembaga Keuangan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) menerima bantuan berupa sepeda motor, komputer dan printer dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara, Grahadi Jatim, Senin (28/12/2020).
Salah satu penerima bantuan dari kementrian PDTT adalah Kabupaten Situbondo, yang dalama hal ini diwakili Sekda Situbondo, Drs. H. Saifulah, MM.
Sebanyak 147 BumDesma tersebut adalah lembaga keuangan desa (LKD) percontohan yang dicanangkan di Jawa Timur, pada Oktober 2020 lalu. Bumdesma merupakan transformasi unit pengelola keuangan (UPK), pengelola dana bergulir eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaaan (PNPM MPD) sejak 1998 dengan nama Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Menurut Menteri Abdul Halim Iskandar, bantuan ini merupakan yang pertama kali di Indonesia dan dimulai di Jatim. ‘’Ada 147 BumDesma di Jatim yang kali ini menerima bantuan dari 500 Bumdesa yang ada,’’ katanya.
Menteri yang juga Ketua DPW PKB Jatim ini mengatakan, bantuan motor tersebut untuk operasional. Sedangkan perangkat computer dan printer untuk pelayanan manajemen di masing-masing BumDesa
Selain itu, Gubernur Khofifah juga memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten atas keberhasilannya keluar dari daerah tertinggal berdasarkan pada Index Desa Membangun (IDM) 2020 .
Khofifah berharap, bantuan tersebut dapat memacu produktivitas kinerja BumDesma untuk lebih berkualitas. Hingga akhir program, lanjut Khofifah, di Jatim terdapat 522 UPK dengan mengelola dana bergulir lebih dari Rp 1,6 triliun. ‘’Hingga saat ini masih dikelola dengan baik,’’ ujarnya.
Sebagaimana diketahui di akhir tahun 2020 Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen melaksanakan Nawa Bhakti Satya, khususnya Jatim Sejahtera.
Sementara itu Sekwilda Situbondo Saifullah, pada kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya memberikan usulan, sebagai kabupaten yang pernah menyandang daerah termiskin, agar implemntasi Jatim Sejahtera dilaksanakan dalam Gerakan bersama seluruh masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota se Jawa Timur dalam GELANG TASKIN, atau Gerakan Penanggulangan Pengentasan Kemiskinan. ”Kami yakin jika gerakan ini menjadi budaya niscaya Jatim tidak satupun kabupaten dan kotanya berada di bawah garis kemiskinan,” pungkasnya.(*)