GRESIK – Sebelum melakukan pendaftaran ke KPUD Gresik, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim dengan Asluchul Alif Maslichan menggelar pidato kerakyatan didepan pendukungnya di posko Kemenangan Di Jl. sampit Desa Yosowilangon GKB Gresik, Jumat (04/09/2020).
Pidato Kerakyatan ini dihadiri oleh simpatisan, relawan, partai mengusung dari PKB dan Gerindra serta partai mendukung yakni Partai berkarya dan partai Gelora Indonesia.
Paslon dengan jargon iQAe bertaqline “Gresik Ayem Tentrem” memaparkan Visi dan misinya sebagai calon. Ada 8 program unggulan yang disampaikan kepada ratusan pendukungnya.
“Dengan filosofis bangkit, Qosim Alif (QA) akan melakukan hal baik untuk meneruskan hal hal yang baik akan lebih baik lagi. Pada Garis besar nya, QA ingin meningkatkan Gresik lebih baik lagi,” terang bakal calon Bupati Gresik, Moh Qosim.
Masih menurutnya, dimasa pandemi covid saat ini perekonomian dan pendapatan Kabupaten Gresik mengalami minus. “Untuk itu kami bersama dr Alif akan berusaha memaksimalkan kondisi saat ini untuk menuju Gresik bangkit melaui beberapa program unggulan pemulihan ekonomi, seperti kartu Nelayan bangkit, kartu petani bangkit dan kartu UMKM bangkit,” jelasnya.
Sementara itu, terkait kesehatan masyarakat paslon ini telah memiliki program yakni kesehatan gratis dengan BPJS yang akan diback up oleh APBD.
“Pelayanan kesehatan di Gresik saat ini sudah berjalan baik dengan didirikan puskesmas ditingkat Kecamatan dengan fasilitas yang bagus. Akan tetapi saat ini timbul permasalahan dimasyarakat terkait alat transpostasi dari Desa Ke Puskesmas atau Rumah sakit,” tegas Dr. Alif saat meberikan visi dan misi pada pidato kerakyatan.
Masih menurtut Alif, permasalah inilah yang akan kami pikirkan jika kami terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati.
“Kami akan programnya satu Desa satu Ambulan,” tegasnya yang diiringi tepuk tangan para simpatisan dan kader.
Tidak hanya itu, pasangan QA juga memikirkan alat tranportasi yang selama ini dikeluhkan warga Bawean, dengan membeli satu helikopter untuk membawa dokter spesial ke bawean atau pasien dari bawean ke rumah sakit Ibu Sina.
“Kami juga diamanati oleh para kiai dengan memberikan kontribusi pada pesantren dan juga kesenian daerah,” ujarnya.
Ditambahnya, 8 program kami dan bagaimana narasi ini bisa menjadi nyata dan bukan narasi diatas kertas. Sebab Pak Qosim sendiri sudah berpengalaman dan mengetahui kekuatan APBD. (him)