SURABAYA – Sejak pertama kali hadir di 2008, Ayam Bakar Pak D (sebelumnya Depot Pak D) mendapat respon baik dari masyarakat. Restoran ini memiliki menu andalan ayam dan ikan bakar dengan harga sangat terjangkau.
Saat ini Ayam Bakar Pak D memiliki banyak cabang yang tersebar di beberapa kota, yakni Surabaya (22 outlet), Gresik (5 outlet), Sidoarjo (12 outlet) dan Malang (4 outlet).
Direktur Operasional Ayam Bakar Pak D, Dwi Prasetiyo mengatakan, di 2020 ini telah dibuka cabang di Radegan (Gresik) dan Sukolego (Sidoarjo). Berikutnya akan dibuka cabang ke-46 di Malang.
“Kedepan, Kami akan menggandeng para pengusaha untuk mengembangkan bisnis ini di berbagai wilayah di Indonesia dengan sistem kemitraan,” ujar Dwi saat press conference, Minggu (30/8/2020).
Dengan menggandeng kemitraan, lanjut Dwi, otomatis bisa memberikan kesempatan lapangan kerja pada profesional muda. Dan saat ini Ayam Bakar Pak D memiliki beberapa holding bisnis, yakni Pak D Kitchen Express (10 kemitraan), Mr D (12 kemitraan), Pak D Fresh, Sambal Pak D, serta Pujasera Pak D (50 kemitraan).
“Untuk menjadi mitra, kami hanya mematok sekitar 5 hingga 19 juta dan itu tanpa dipungut royalty,” tambah Dwi.
Sementara itu, Presiden Direktur Ayam Bakar Pak D, Erik Marsudi Utomo menambahkan, konsep yang ada di restoran Pak D memang dibuat berbeda dengan slogan “sepuasnya”.
“Makan di tempat kita murah, hanya Rp 15 ribu sudah dapat nasi komplit lauk dan minumnya. Kita juga ada program kemitraan, dimana dengan 5 juta saja sudah bisa buka restoran. Kita bantu, nggak ada royalty fee, franchaise fee, gratis seumur hidup lho,” ujarnya.
Dengan membuka outlet-outlet baru, kata Erik, tentunya otomatis menyediakan lapangan pekerjaan baru yang masih banyak dibutuhkan orang lain. Karena hal tersebut merupakan bagian dari komitmen dan tujuan bisa bermanfaat bagi umat.
Terkait menu-menu baru, lanjut Erik, pihaknya sangat mengerti permintaan pelanggan setianya. Dimana pihaknya telah membuat menu ayam geprek (Mr.D) dengan bervariasi topping seperti, mozarella, sambal, keju, dan lainnya.“Sejauh ini mitra kami sangat antusias dengan menu ayam geprek. Jadi untuk ayam gepreknya, ada di Mr D. Sementara ayam bakar di Pak D, biar orang nggak bingung,” imbuhnya.
Jika Pak D menyasar segmen ayam bakar premium, maka Mr D dengan ayam gepreknya untuk segmen low end. “Best sellernya adalah rasa original dan topping mozarella. Per porsi antara Rp 10-15 ribu. Pokoknya kalau Pak D pasti murahlah,” pungkas Erik.