GRESIK — Amik panggilan akrab dari Rr Henny Eka Ferdian, sosok yang cukup dikenal berbagai kalangan. Mulai pengusaha UKM, gojek, termasuk dari kalangan masyarakat kelas bawah dengan tagar warung murah cukup Rp 5.000,-. Dapat se porsi makan aneka lauk plus teh hangat, saat ini mengembangkan sayap dengan membuka Amik Cafe di Joglo K3PG, Jl A Yani Gresik.
“Kami sudah menggeluti usaha dunia kopi ini dan berjalan beberapa tahun, dari hanya geraii yang ada di rumah kawasan Perum Dinari, kami mempunyai jaringan pembeli fanatik dari berbagai kalangan, mulai dari anak pondok, mahasiswa, pegawai, hingga ojek online, dan petani kopi yang menjadi binaan juga dari mulai ujung timur pulau Jawa, hingga Banda Aceh, jadi kami mempunya stock aneka macam jenis kopi, dan juga termasuk asal daerah penanaman kopi,” papar Amik. Jumat siang ( 26/6).
Lebih lanjut di katakan bahwa dengan membuka gerai ini, selain untuk mengembangkan usaha juga untuk media pembelajaran bagi generasi muda mulai mengenal jenis kopi, cara meramu kopi, cara penyajian, bahkan dalam membuka wawasan dan jaringan.
“Kota Gresik ada ribuan warung kopi, ada cafe yang bisa berjumlah puluhan bahkan mencapai ratusan, kami meng edukasi generasi muda terutama para mahasiswa atau siswa SMA untuk belajar mengenal aneka jenis kopi, cara menggoreng, memberi campuran aneka rasa, dan penyajian, edukasinya gratis sementara kopi yang di buat belajar bisa di beli dengan harga Rp 50.000,- bisa disuguhkan untuk 10-15 gelas,” terang Amik.
Rasa ikut berbagi, selain berbagi ilmu mengenal dan meracik kopi, juga setiap hari Jumat selalu memberikan sedekah kopi hitam secara gratis bagi siapapun, dan juga program ‘ pohon kopi’ artinya orang yang datang membayar 3 cangkir kopi, namun hanya meminum 1 cangkir saja, maka 2 gambar hati di taruh di pohon kopi.
Kalau ada duafa yang masuk cafe dan tidak membawa uang. Cukup mengambil gambar hati di pohon kopi dan menukarkan ke pelayan. Maka si penukar gambar hati ini akan menerima sejumlah cangkir setara yang diserahkan.
Ditempat yang baru di buka ini, Amik akan lebih meningkatkan rasa berbagi. Misalnya pembeli boleh membayar kopi dengan buku yang layak baca dan nantinya di sumbangkan bagi anak anak petani kopi di pedesaan. Juga menerima titipan sedekah makanan berupa nasi bungkus untuk di serahkan kepada yang membutuhkan.