SURABAYA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor PT Pelni Surabaya, terkait dengan program tol laut untuk mengecek harga tol laut.
“Saya ke sini untuk mengecek dan mengontrol harga, selama ini harganya tidak dipatok. Sehingga pedagang bisa menetapkan harganya sendiri,” ujar Budi, Selasa (21/1).
Budi Karya mengaku harus terus mengontrol agar harga yang dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan harga sebenarnya. Jadi bisa seragam, jika ada yang untungnya 10 persen masih wajar, tetapi kalau sudah 40 persen itu tidak wajar.
“Saya minta kepada Dirjen Laut untuk menetapkan harga jual dari perkontainer, jangan dibuat bervariasi, tetapkan harga pokoknya, ini sifatnya kompetisi. Kalau tidak mau kami kasih ke yang lain, saya minta jangan memberikan harga mahal dan tidak boleh ada monopoli,” paparnya.
Mantan Dirut Angkasa Pura ini menjelaskan, harga tenaga kerja bongkar muat (TKBM) masih ada yang berbeda-beda. Ada yang Rp 2 juta dan Rp 3,9 juta.
“Kami ingin ekonomi di Indonesia Timur ini meningkat dengan adanya tol laut. DPT juga tidak boleh melakukan sendiri-sendiri,” imbuh Budi.
Menhub juga meminta kepada kepala daerah untuk peduli di daerah nya masing-masing. Untuk itu, kata Menhub, mereka harus berani menanyakan atau mengkroscek langsung ke PT Pelni berapa harga yang ditetapkan. Sehingga pengusaha yang di daerah mendapatkan harga yang benar.