BANYUWANGI – Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Sabtu (9/11/2019).
Salah satu kapal layar latih kebanggaan bangsa Indonesia ini, singgah ke Banyuwangi setelah menyelesaikan misi diplomasi dan budaya ke sembilan negara.
KRI tersebut membawa 103 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), yang tergabung dalam satuan tugas Kartika Jala Krida 2019.
Sebelum merapat para awak KRI melakukan Parade Roll di perairan Selat Bali, sebuah atraksi dimana taruna dan taruni AAL memenuhi tiang-tiang kapal layar dan melambaikan tangan kepada masyarakat di sekitar dermaga saat kapal akan bersandar.
Warga serta undangan yang hadir di Pelabuhan Tanjung Wangi sontak langsung menyambut lambaian tangan ke arah KRI Bima Suci.
Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo menyampaikan, dari jumlah sembilan negara yang dikelilingi, KRI Bima Suci telah singgah di 13 kota.
“Kami membawa 211 personel, diantaranya 103 taruna AAL, 19 instruktur, dan 89 awak kapal,” kata Letkol Laut (P) Waluyo.
Menurut dia, perjalanan ke sembilan negara telah selesai, yang terakhir KRI Bima Suci singgah di Darwin (Australia), kemudian bertolak ke Banyuwangi.
Letkol Laut (P) Waluyo menjelaskan, perjalanan KRI Bima Suci dimulai sejak 5 Agustus 2019 lalu, dari Surabaya langsung menuju Filipina, kemudian Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Brunai Darussalam, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Australia.
“Misi diplomatik bertajuk Kartika Jala Krida 2019 ini, ditargetkan akan kembali lagi ke Surabaya tepat hari keseratus,” imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, kota Banyuwangi sengaja menjadi salah satu yang disinggahi, karena sebagai bagian dari dukungan atas pembangunan pariwisata di Banyuwangi.
“Kami sengaja sandar di Banyuwangi ini untuk memberikan dukungan, kerana kami lihat Banyuwangi serius membangun pariwisata kemaritiman,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Letkol Laut (P) Waluyo, kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum para taruna untuk mempraktikan berbagai ilmu yang telah didapat di kelas, seperti astronomi dan lainnya.
“Kami mengajak warga untuk bisa melihat lebih dekat KRI ini, termasuk siswa-siswa sekolah. Ini agar pelajar tertarik untuk mengikuti jejak taruna untuk mengabdi pada negeri ini melalui AAL,” harapnya.
Selama di Banyuwangi, para taruna AAL ini juga akan mempertontonkan kehebatannya dalam bermain drumband di sekitar jalan Ahmad Yani.
KRI Bima Suci ini akan berada di Banyuwangi selama dua hari. Selama berada di Pelabuhan, kapal ini terbuka untuk umum. Siapapun bisa mengunjungi.
Hadir dalam acara penyambutan para awak KRI Bima Suci ini diantaranya, Pangko Armada Il, Laksamana Muda Heru Kusmanto, Gubernur AAL Laksamana Muda Hadi Sucipto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar, serta segenap jajaran Forpimda Banyuwangi.(nng)