SURABAYA – Masih dalam rangkah hari jadi Jawa Timur yang ke 74 ,Pemerintahan Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pariwisata menyelenggarakan pentas seni gelar wayangan semalam suntuh di daerah pasuruan .
H. Ahmad Hilmi, S .Ag salah satu wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Pasuruan dan Probolinggo saat menghadiri gelaran wayang tersebut mengatakan pihaknya ( DPRD Jatim) mendorong supaya Gubernur Khofifah terus meningkatkan kebudayaan dan seni yang ada di Jawa Timur.
” Kalau bisa jangan sekedar peringatan HUT Pemprov aja tetapi selalu ada progres dalam mendongkrak seni budaya yang ada di Jawa Timur mengingat kesenian dan budaya di Jatim ini sangat banyak, ” terang Ahmad Hilmi saat di temui di selah acara pentas seni wayangan di lapangan Kuti kota Pasuruan, Sabtu ( 26/10).
pria yang kental di panggil Gus Hilmi ini menegaskan karena Jawa timur itu kental dengan budaya dan ritualnya maka tidak berlebihan jika gubernur Khofifah mengangkat seni budaya yang ada di jatim mengingat program dari gubernur perempuan ini yakni lebih mengutamakan peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia ( SDM) sehingga perekonomian masyarakat bisa terdongkrak.
” Melalui Dinas terkait akan saya kuatkan untuk anggarannya supaya bisa mengadakan gelaran seni budaya di jawa timur dengan maksimal agar kesenian dan budaya Jawa Timur lebih di kenal di tingkat nasional bahkan manca negara, ” terang Anggota Komisi C yang menangani anggaran tersebut.
” Saya Berharap dengan gelaran pentas seni dan budaya ini, pemerintah khususnya Kota Pasuruan bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi salahsatunya bidang sosial budaya dan pariwisata, sehingga pendapatan provinsi akan naik dan perkapita kota pasuruan juga meningkat,” terangnya.
Putra kedua dari mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim Hj. Anisa Syakhur ini menambahan dengan di gelarnya pentas seni dan budaya di pasuruan ini supaya para kawula muda bisa menghargai seni dan budaya yang ada di Jawa Timur.
” Paling Tidak para generasi muda kita menyenangi budaya kita sendiri mengingat saat ini perkembangan sosmed banyak sekali kesenian asing bisa di upload dengan muda dan ini sangat menggerus budaya kita sendiri . Ini harus segera kita tepis dengan sering menggelar budaya seperti wayangan, ludruk, campursari, sholawatan,jaranan dan lain -lain agar generasi kita tidak meninggalkan sejarah, ” pungkas Pria asli Bangil Pasuruan ini. ( Rofik)