MALANG|BIDIK NEWS – Rivalitas yang terjadi selama puluhan tahun antara Aremania dan Bonek, memakan korban. Diketahui, seorang pemuda bernama Nanang (25) warga Dusun Kaligadung Dampit babak belur dihajar massa saat menyaksikan pertandingan Arema Fc menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kamis (15/8/2019).
Bermula saat dirinya mengetahui ada aksi pencopetan, sekonyong-konyong ia meneriaki pelaku. Nahas, rupanya si copet tidak sendirian, tak rela kawanannya tertangkap, beberapa kawanan copet ini justru langsung memukul dan meneriaki Nanang dengan sebutan suporter Persebaya, Bonek. Kontan, aksi tersebut langsung memicu Aremania yang lainnya.
“Saya ini asli Dampit mas, sampean kan wartawan, coba cek nama saya di Polsek Tirtoyudo, saya ini petugas kebersihan disana. Saya menolong orang mau kecopetan, lha kok malah dihajar,” ungkapnya kepada bidik.news
Mengalami luka hampir disekujur tubuhnya, Nanang baru mendapatkan pertolongan tim medis setelah pertandingan selesai. Tim medis datang pun, karena pewarta bidik.news mendatangi tim medis dan meminta untuk merawat korban sebab tidak tega melihat kondisinya. Sebelum prescon pasca pertandingan pewarta bidik.news menemukan Nanang tergeletak di lorong menuju toilet media.
“Ya setelah saya dibawa kesini tadi, ya sudah dibiarkan begini, darah saya sampai kering ini mas, padahal saya sudah bilang saya kerja di Polsek,” imbuhnya sambil menunjukkan darah beku dihidungnya.
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris tak menampik kejadian tersebut, saat kejadian ia telah meminta agar korban segera diberikan perawatan. Sebab saat itu, berbarengan dengan evakuasi Nanang, ada dua korban juga bernama Syahrul dan Teguh dari Desa Rejotangan Tulungagung.
“Kalau yang dari Dampit itu petugas kebersihan Polsek Tirtoyudo, menyaksikan orang nyopet, tapi dia menjadi korban juga, karena diteriaki Bonek, dan dua orang dari Tulungagung yang diduga Bonek sebab logatnya mirip logat Surabaya. Setelah diamankan, kami minta segera dirawat dan dipulangkan,” tandas Haris. (Doi)