PAMEKASAN|BIDIK NEWS – Sejak memasuki panen garam di musim kemarau tahun 2019 ini, petani garam kembali terpuruk ak ibat harga garam rakyat sejak awal panen hingga pertengahan tahun 2019 ini terus mengalami penurunan.
alhasil Petani garam asal Desa Pandan, Kecamatan Galis, Rakhim menjelaskan bahwa harga garam rakyat sekarang menurun drastis, yang awalnya harga Rp 1.200 rupiah per kilogram, kini turun hingga Rp 900 rupiah per kilogram.
Nah sekarang malah turun lagi ke Rp 600, Rp 500 sampai ke 400 per kilogram. Harga tersebut sampai di pabrikan, bukan di atas ladang petani. Jadi hingga saat ini turun drastis, harga garam rakyat anjlok justru pada saat musim panen tahun ini.
Situasi tersebut membuat para petani kebingungan mau dijual ke mana, sedangkan beberapa pabrikan banyak yang belum membeli dengan alasan stok masih banyak,” tandasnya.
Kemudian Lebih lanjut Rakhim sebutannya mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi karena regulasi impor yang tidak berpihak pada rakyat petani garam tesebut.
Pihaknya berharap, kebijakan pemerintah berkenaan dengan tata niaga garam lebih berpihak kepada petani garam sebagai anak bangsa, bagaimana caranya garam rakyat dapat terserap optimal dengan harga yang layak, khususnya pada saat masa panen, sedangkan regulasi impor agar diatur lebih proporsional dengan pengawasan yang ketat.
“Kami berharap seperti itu, jadi pemerintah dalam memberikan kebijakan lebih berkeadilan dengan memperhatikan kesejahteraan petani garam,” harapnya.
Sementara itu, Yoyok R. Effendi, Sekretaris Komisi Garam Pamekasan saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa Komisi Garam Pamekasan sudah mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait secara intensif.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Kabupaten Pamekasan, guna mengupayakan jalan keluar solutif untuk membantu petani garam yang sedang mengalami keterpurukan dengan anjloknya harga dan tersendatnya penjualan garam rakyat justru pada saat masa panen.
Kami juga bersama beberapa tokoh petani garam sudah menghadap Bupati Pamekasan,Bupati Badrut Tamam guna mendiskusikan keadaan petani garam yang sedang terpuruk dan Pak Bupati juga bergerak cepat. Beliau sudah bertemu dengan Direksi PT Garam (Persero) guna mengupayakan solusi secara bersama, sehingga menemukan sebuah solusi yang baik.(muksin)