SURABAYA | BIDIK NEWS – Nilai impor Jawa Timur pada Mei 2019 mencapai USD 2,06 miliar, turun 6,01% dibanding April 2019. Dibanding Mei 2018 juga turun, yakni 14,69%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan, penurunan impor Jatim pada Mei 2019 ini terjadi di sektor nonmigas dan migas. “Impor nonmigas mencapai USD 1,65 miliar atau turun 6,14% dibanding April 2019. Nilai impor nonmigas juga turun 19,93% dibanding Mei 2018,” ungkapnya, Senin (24/9/2019).
Sedangkan Impor migas Mei 2019, lanjutnya, sebesar USD 416,89 juta atau turun 5,48% dibanding April 2019. Tapi jika dibanding Mei 2018, naik 15,02%.
“Secara kumulatif selama Januari – Mei 2019, impor yang masuk ke Jatim sebesar USD 9,83 miliar atau turun 2,59% dibanding Januari – Mei 2018 sebesar USD 10,09 miliar,” kata Teguh.
Sedangkan golongan barang utama impor nonmigas pada Mei 2019 adalah golongan mesin-mesin pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 192,50 juta. Disusul golongan barang ampas/sisa industri makanan (HS 23) sebesar USD 121,79 juta, dan golongan besi dan baja (HS 72) sebesar USD 117,22 Juta.
Sementara negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari – Mei 2019 adalah Tiongkok sebesar USD 2.311,35 juta (28,60%). Disusul Amerika Serikat USD 564,94 juta (6,99%), dan Thailand USD 414,40 juta (5,13%).
“Impor kita yang terbanyak memang dari Tiongkok, termasuk sayur-sayuran seperti bawang putih, dan buah-juragan. Dan Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 2.000,28 juta (24,75%). Serta impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 707,01 juta (8,75%),” pungkasnya. (hari)