SURABAYA | BIDIK NEWS – PT Prodia Widyahusada Tbk meresmikan Prodia Senior Health Centre (PSHC) di Ruko Mega Galaxy Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 190 B-5, Surabaya, Sabtu (22/6/2019). Surabaya menjadi kota ke-2 yang memiliki layanan PSHC setelah Jakarta pada akhir 2017.
Peresmian PSHC dihadiri Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, AVP Business & Marketing Prodia Lies Gantini, Regional Head East Java & Batara Prodia LM Sri Woelan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya Dr. Brahmana Askandar Tj, dr., Sp.OG(K), para dokter dan Direktur RS di Surabaya.
Dewi Muliaty mengatakan, kehadiran PSHC di Surabaya untuk menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan yang berkualitas bagi para pelanggan senior (middle age dan usia lanjut). Sehingga para pelanggan ini bisa tetap sehat, bugar dan terhindar dari penyakit degenerative ataupun komplikasinya.
“Dengan hadirnya PSHC ini, kami berharap dapat berkontribusi terhadap penyediaan layanan kesehatan geriatri yang andal di Surabaya,” jelas Dewi kepada media usai launching PSHC di Surabaya.
Berdasarkan data statistik penduduk lanjut usia 2015 lalu dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar 40 juta jiwa pada 2030 mendatang.
Sedangkan data dari Pusat Kependudukan LIPI 2018, kota Surabaya mempunyai jumlah penduduk usia lanjut terbesar ke-3 di Jawa Timur sebesar 219.056 jiwa.
Dalam perbandingan berdasarkan jumlah seluruh populasi penduduk, maka jumlah penduduk usia lanjut di kota Surabaya berjumlah sekitar 7,90% dari total populasi sebesar 2.848.583 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Surabaya memiliki jumlah penduduk usia lanjut yang cukup tinggi.
Sedangkan Studi Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030 Kota Surabaya menyebutkan, Surabaya termasuk kota yang memiliki persentase pertumbuhan penduduk usia lanjut cukup tinggi. Hal ini karena dipengaruhi semakin meningkatnya usia harapan hidup di kota Surabaya yang mencapai 71 tahun.
Sementara Yoppy Chikal R.B, Unit Head Prodia Senior Health Centre Surabaya menambahkan, PSHC di Surabaya menyediakan layanan dan fasilitas kesehatan eksklusif, lengkap dan terpadu yang meliputi penyuluhan kesehatan dan perilaku hidup sehat, deteksi dini dan pemantauan kesehatan pelanggan usia lanjut.
Diantaranya konsultasi dan pemeriksaan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Geriatri, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dan Dokter Umum, serta pemeriksaan laboratorium, radiologi, treadmill, EKG, USG, Bone Mineral Density (BMD), fisioterapi dan rehabilitasi medik dan vaksinasi.
“Usia bukanlah halangan untuk tetap hidup aktif. Dengan makin bertambahnya usia, kita harus makin peduli menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit. Melalui fasilitas dan layanan di Prodia Senior Health Centre, para pelanggan senior dapat memeriksakan kesehatannya agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar,” imbuhnya.
Sejalan dengan transformasi, Prodia telah meluncurkan tes-tes pemeriksaan esoterik atau tes pemeriksaan khusus yang dapat mengidentifikasi risiko penyakit tertentu. Sehingga setiap individu dapat melakukan tindakan preventif atau pencegahan penyakit tertentu.
Tes pemeriksaan khusus tersebut diantaranya Cancer Risk (CArisk) yang merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko 13 jenis kanker, yaitu kanker payudara, usus besar atau kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid, uterus, kandung kemih, prostat, nasofaring dan kelenjar getah bening.
Adapun pemeriksaan genomik risk lainnya yang akan dikembangkan, dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan autoimun berdasarkan genetiknya.
Prodia juga menyediakan pemeriksaan mutasi gen EGFR ctDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru; ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan usus, NIPT-ProSafe untuk pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT). Yaitu pemeriksaan unggulan untuk memprediksi risiko kehamilan bayi down syndrome. Serta kerjasama rujukan Analisis Telomere untuk mengetahui usia biologis individu.
Pada awal 2019 ini, Prodia juga mengenalkan tes pemeriksaan baru bernama DiaRisk untuk memprediksi risiko diabetes pada individu. Jenis diabetes yang dapat diketahui risikonya dengan pemeriksaan DIArisk adalah risiko diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan gestational diabetes (diabetes saat kehamilan).
“Selain diabetes dan komplikasinya, DIArisk juga dapat mengetahui faktor risiko obesitas, kelainan metabolisme lipid, dan penyakit ginjal kronis,” pungkas Yoppy. (hari)