MALANG I BIDIK NEWS – PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2019 menutuskan kebijakan dana subsidi sebesar Rp 5 Miliar untuk klub-klub peserta. Jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan musim lalu yang mencapai Rp 7,5 Miliar.
Disampaikan oleh manajer AKBP Sumardji, yang merupakan manajer Bhayangkara Fc beberapa waktu lalu. Ditengarai, jumlah subsidi tak lepas dari kondisi keuangan PSSI yang sedang dalam kondisi tidak baik.
“Kondisi PSSI sedang tidak stabil, jadi musim ini subsidinya hanya 5 M. Tapi kamu memaklumi itu” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Interm LIB,
Meski demikian, Dirk Soplanit selaku Direktur Utama Interm LIB enggan memberi penjelasan gamblang perihal dana subsidi tersebut. Sebab, dia tak ingin kejadian musim lalu terulang kembali, di mana masih banyak tunggakan kepada klub peserta.
“Soal dana subsidi untuk musim ini mesti hati-hati, ya, karena saat ini PT LIB dalam masa transisi, kami juga masih mematangkan perencanaan,” tutur Dirk. Ujarnya.
Lebih lanjut, di kantor Arema Fc pada Jumat (10/5) siang, manajer Arema Fc Ruddy Widodo mengaku tak masalah dengan turunnya nilai subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengarungi Liga 1 2019 menjadi cuma 5 miliar rupiah. Meski lebih sedikit dari nilai 7,5 miliar rupiah musim lalu, General Manager Arema FC ini menyebut nilai itu lebih dari cukup.
“Berapa pun jumlahnya kami sepakat saja, asal pasti cir dengan nominal yang dijanjikan, percuma subsidi besar kalau nantinya hanya menjadi beban PT LIB selaku operator kompetisi,” kata Ruddy.
Ruddy memberikan info jika sistem pembayaran diberikan secara berkala. Uang muka sejumlah 1miliyar rupiah akan diberikan terlebih dahulu pada awal kompetisi, sisanya dituntaskan sebelum liga berakhir. (Doi)