BIDIK NEWS | SURABAYA – BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Kota Surabaya menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS), Rabu (26/12). PKS dilakukan sebagai upaya bersama untuk saling membantu, mendukung, dan bersinergi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Nasional di daerah, khususnya di Kota Surabaya.
Hadir dalam PKS, Seluruh Kepala BPJS Ketenagakerjaan se Surabaya Raya, antara lain Cabang Karimunjawa Suharto, cabang Darmo yang diwakili Kabid Pemasaran Ferina Burhan, cabang Tanjung Perak Deni Suwardani dan cabang Rungkut Oki. Serta kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, Herman Dinata Mihardja dan Ketua BPJS Watch Jatim, Arif Supriyono.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, Herman Dinata Mihardja mengatakan, penandatanganan PKS antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan tahun kali ini agar terus lebih bersinergi.
“Tentunya kita bisa bersama-sama, baik kaitannya dengan sosialisasi, pendaftaran, analisa data sampai pemeriksaan atau kepatuhan. Jadi bisa bareng-bareng dan bersinergi,” kata Herman.
Nantinya, lanjut Herman, pendaftaran kepesertaan BPJS secara otomatis harus kedua-duanya. Ini sesuai perjanjian kerjasama di pusat. “Karena ini bagian dari inovasi dan kesepakatan bersama,” lanjut Herman.
Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Suharto menambahkan, PKS kali ini dirasa sangat penting guna untuk mengakuisisi peserta, baik peserta baru dan peserta lama yang ada di BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan.
“Saya berharap ada 2 PIC (Personal In Charge). PIC tentang perusahaan yang baru daftar dan PIC untuk perusahaan yang sudah lama daftar untuk ditukar informasi. Semoga bisa dibuatkan linknya agar bisa berkomuniasi berbasis website,” ujar Suharto.
Suharto membeberkan, untuk jumlah perusahaan yang sudah menjadi peserta di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa sebanyak 6.000 perusahaan, cabang Tanjung Perak sebanyak 2.600 perusahaan, serta cabang Darmo dan Rungkut rata-rata sebanyak 3.000 perusahaan.
“Ini perlu dipetakan dan kita berikan data ini ke BPJS Kesehatan. Begitu juga sebaliknya, BPJS Kesehatan memberikan data ke kami. Ini tidak saling menunggu, sehingga hasil dari kegiatan hari ini terwujud jelas, implementasinya ada,” kata Suharto.
Sementara itu Ketua BPJS Watch Jatim, Arif Supriyono mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum paham akan Jaminan Sosial. Selain itu, banyak juga masyarakat yang mendaftarkan saat terjadi risiko. Padahal, Jaminan Sosial cukup besar manfaatnya bagi masyarakat. Karena itu, Arif minta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan secara terus menerus melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat.
“Karena masyarakat cenderung kuratif. Tunggu risiko dulu baru daftar. Kita harus secara terus menerus mengedukasi masyarakat. Agar semua mengerti dan paham akan manfaatnya,” pungkas Arif. (hari)