BIDIK NEWS | GRESIK Memasuki tahapan kampanye pemilu 2019, berbagai stackholeder di negeri ini baik peserta, penyelenggara, ormas hingga pemerintah seakan berlomba dalam berbicara mengenai pemilu. Baik terkait dengan dukungan pada masing – masing calon sampai himbauan untuk tetap menjaga kestabilan kondisi saat pra, waktu pelaksanaan hingga pasca pemilu itu sendiri.
Hal ini sangatlah wajar dilakukan, mengingat waktu pelaksanaan pemilihan semakin dekat, semua disibukkan dengan berbagai persiapan perhelatan akbar pemilu 2019. Pemilu kali ini merupakan pemilu serentak pertama kali yang pernah diselenggarakan sepanjang sejarah bangsa Indonesia, dimana masyarakat nantinya akan memilih Presiden dan Anggota Legesatif (DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPD). banyaknya produk pemilu nantinya yang dihasilkan, maka sudah lumrah jika banyak energi yang digunakan untuk mensukseskan pemilu 2019 tersebut. Sebagai salah satu penyelenggara di tingkat kabupaten, tentunya KPU Kabupaten Gresik pada tahapan kampanye ini juga tidak ketinggalan dalam mempersiapkan berbagai hal mulai perbaikan data pemilih hingga sosialisasi pemilu ke masyarakat khususnya di seluruh kabupaten Gresik.
Sosialisasi pemilu 2019, KPU Kabupaten Gresik mencoba memberikan warna baru dalam proses pelaksanaan tahapan kampanye kali ini, dimana tidak hanya mengenalkan dan menginformasikan tentang pemilu 2019 ke masyarakat secara langsung, akan tetapi lebih dari itu KPU Kabupaten Gresik berusaha mempersiapkan generasi muda kota Gresik dimasa yang akan datang agar lebih peduli dan berkualitas dengan membuat Forum Diskusi Kursus Kepemiluan dengan tema “Menyongsong Pemilu 2019”, yang mana lebih diperuntukkan untuk kalangan akademisi muda (baca: Mahasiswa).
Kursus Kepemiluan yang diberikan oleh KPU Kabupaten Gresik ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari yakni hari selasa dan rabu tepatnya tanggal 04 dan 05 Desember 2019 di Masjid Agung. Kegiatan yang dilaksanakan pukul 09.00 – 13.00, dihari pertama tersebut terdapat 2 (dua) sesi, sesi ke – 1 (pertama) di awali dengan materi prolog terkait pengenalan secara umum tentang kepemiluan oleh salah satu anggota komisioner Bapak M. Chairuz Zimam, beliau memaparkan mulai sejarah kepemiluan di Indonesia hingga peluang – peluang strategis yang bisa dilakukan oleh generasi muda di masa yang akan datang. Pada sesi ke – 2 (dua) disampaikan langsung oleh Bapak Makmun selaku divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat, beliau menjelaskan tentang teknis kepemiluan.
Pemantapan materi dilakukan pada hari ke 2 (dua) oleh Bapak Akhmad Roni, selain wawasan kepemiluan secara global dipaparkan lebih mendetail, kali ini forum kegiatan dibuat lebih hidup. Ketua KPU Kabupaten Gresik ini mengajak peserta kursus kepemiluan untuk lebih berperan serta aktif dalam forum diskusi sehingga iklim kegiatan menjadi lebih partisipatoris aktif karena komunikasi tidak hanya searah, dimana peserta mendengarkan pemateri, namun dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan ketua KPU Kabupaten Gresik ini disela – sela penyampaian materi, menjadikan komunikasi menjadi dua arah, pertanyaan – pertanyaan beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada pemilu dimasa mendatang, misal: kemungkinan perubahan batasan usia minimal pemilih dikarenakan kemampuan usia remaja yang sudah bisa berfikir secara logis, atau diskusi terkait dinamika tentang di perbolehkannya pemilih dengan gangguan jiwa sebagaimana yang terdapat pada UU No 7 Tahun 2017 Tentang pemilu.
Forum diskusi seperti ini kedepan diharapkan tidak hanya sekedar menggeser paradigma pesertanya, akan tetapi lebih dari pada itu peserta kursus kepemiluan nantinya mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dalam proses memahamkan terkait kepemiluan di masyarakat pada umumnya dan masyarakat di sekitar tempat tinggal juga masing – masing komunitasnya, mengingat para pesertanya juga berasal dari berbagai daerah di kabupaten Gresik (Penulis adalah Muammar Hamidi Staff Pendukung KPU Kabupaten Gresik periode 2018)