SURABAYA | BIDIK – Untuk ke-4 kalinya, LAZIS PLN di 2017 mengadakan pelatihan guru. Dari target 6 kali pelatihan di 6 provinsi seluruh Indonesia. Kali ini pelatihan diadakan di Surabaya. Tiga pelatihan sebelumnya diadakan di Banten, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Dua pelatihan selanjutnya akan diadakan di Sumatra dan Sulawesi.
Pelatihan ini diikuti 125 guru yang terpilih. Mereka semua merupakan para guru honorer madrasah se Jatim yang gajinya dibawah Rp 1 juta per bulan. Pelatihan ini diadakan selama 2 hari dengan pelaksana dari Kafila Consulting yang sudah berpengalaman dalam bidang pengembangan pendidikan.
Para guru diberikan motivasi untuk meningkatkan kapasitas diri. Kemudian dibekali kemampuan mengajar dengan menyenangkan, dan kemampuan mengembangkan sekolah. Dengan semua bekal tersebut, diharapkan para guru semakin semangat dalam menjalankan tugasnya walaupun bergaji tidak tinggi. Dan pada akhirnya, mereka mampu menjadi guru yang berkompeten dan berkarakter.
Pelatihan guru kali ini sangat istimewa karena dibuka langsung oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf. “Saya mengapresiasi dan menyambut baik atas program LAZIS PLN yang memperhatikan para guru, khususnya guru honorer madrasah swasta. Mereka mempunyai peran penting dalam mencetak genari Islam yang unggul. Semoga para guru bisa semakin berkompeten dan LAZIS PLN bisa terus menerangi hati,” ujarnya, Senin (25/9/2017).
Hadir juga Kabid Koordinasi dan Kerjasama Strategis Lazis PLN, Herry Hasanudin. Dijelaskannya, pelatihan guru ini ditargetkan Lazis PLN bisa terlaksana di 6 provinsi selama 2017. Dan sekarang sudah terlaksana di 4 provinsi, termasuk Jatim.
“Semua ini bisa terlaksana berkat dana zakat yang berasal dari penghasilan karyawan muslim PLN seluruh Indosesia. Karena itu guru yang kami sasar adalah guru yang layak menerima zakat,” tutur Herry.
Sementara GM PLN Jatim, Dwi Kusnanto mengaku senang dengan antusiasme para guru untuk hadir di acara ini. “Pelatihan guru di Jatim ini adalah yang terbesar dari pelatihan sebelumnya. Tiga peserta terbaik mendapatkan hadiah beasiswa untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi,” pungkasnya. (hari)