BANYUWANGI|BIDIK, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi melakukan kegiatan penanaman pohon produktif di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi, Kamis (15/06).
Kegiatan penanaman itu disaksikan langsung oleh Kepala BPJS Ketanagakerjaaan cabang Banyuwangi beserta staf, serta jajaran direksi RSI Fatimah Banyuwangi.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi, Budi Jatmiko mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat.
“Kali ini kita tanam pohon sawo di RSI Fatimah,” ujar Budi.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan setahun dua kali dengan anggaran yang dikumpulkan dari para karyawan BPJS Ketenagakerjaan.
“Anggarannya bukan dari BPJS Ketenagakerjaan, tapi dari penghasilan para karyawan yang disisihkan dan dikumpulkan setiap harinya, dengan besaran nominal yang tidak ditentukan,” imbuhnya.
Kegiatan penanaman pohon ini, lanjut Budi selain dilakukan di Rumah Sakit juga dilakukan di Sekolah-sekolah. Dilakukan di Rumah Sakit tujuannya agar nanti jika berbuah bisa dimanfaatkan oleh pasien dan para pengunjung.
Sedangkan disekolah selain buahnya bisa dimanfaatkan oleh siswa, juga bisa dijadikan bahan pembelajaran, karena tiap tahun siswa di sekolah pastinya berbeda-beda.
“Kita nanam sekali tapi pemanfaatannya bisa berkali-kali,” tegasnya.
Budi menambahkan, kegiatan ini sekaligus untuk mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat, bahwa BPJS Ketenagakerjaan hadir bukan hanya sekedar memberikan perlindungan kepada masyarakat tapi juga memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam bentuk tanggung jawab sosial lingkungan.
Sementara Direktur RSI Fatimah, dr. Selamet Widodo mengapresiasi kegiatan penanaman pohon yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif dalam rangka memberikan pembelajaran dalam memelihara lingkungan.
Karena RSI Fatimah konsen tetap mempertahankan konsep Green Hospitalnya, dimana Rumah Sakit dan lingkungan itu saling bersinergi.
“Tanaman itu memberi peran percepatan penyembuhan bagi pasien, oleh sebab itu kita tetap mempertahankan poka itu,” tutur dr. Selamet.(nng)