GRESIK|BIDIK – Banyaknya faham yang menggunakan atas namakan Islam, dan ujung ujung nya adalah membuat aliran yang bertentangan dengan ediologi bernegara, Sekolah Tinggi Darut Taqwa menggelar sarasehan tentang gerakan dengan radikalisasi, sejumlah Nara sumber di antaranya ada Pimred Jawa Post, Kepala Kesbangpol Kab Gresik, Kodim Gresik yang berlangsung di aula ponpes Darut Taqwa , Desa Suci , Kecamatan Manyar, Rabu pagi.
Kasdim Gresik Mayor Sampak dalam paparannya lebih menitik beratkan pada ummat Islam silahkan menjalankan ajaran Islam dengan sebenarnya, sementara soal bernegara, para Proklamator kita sudah membuat kesepakatan bahwa dasar negara adalah Pancasila.
” Para perumus dasar negara Republik Indonesia yang baru merdeka itu mayoritas Islam baik dari NU dan Muhammadiyah, dan mereka sudah sepakat dengan dasar Pancasila, dan membuang kata dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya, kalau saat ini tiba tiba ada yang mencoba untuk mengubah, berarti musuh negara dan musuh kita bersama,” jelas perwira yang pernah kuliah di IAIN Surabaya.
Kepala Kesbang Kabupaten Gresik Khoirul Huda yang juga memberikan paparan juga mengatakan bahwa HTI yang mencoba untuk menanamkan negara khilafah di Indonesia ini kan jelas tidak ada sejarahnya. Dan berharap agar masyarakat kalau menjumpai orang yang menyebarkan faham negara khilafah segera dilaporkan pada aparat setempat.
Di Ponpes Ihyaul Ulum Desa Dukun Anyar Kecamatan Dukun juga berlangsung ceramah kebangsaan bagi siswa SMA Ihyaul Ulum , dan pematerinya juga dari Polri dan TNI.
Babinsa setempat Serma Yuni Kurniawan yang memberikan ceramah mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan Lil Al-Amin, dan jauh dari kekerasan.
Sementara, Kasdim yang tampil di akhir acara banyak menjelaskan asal usul masuknya berbagai agama di bumi Indonesia,” Kalau ada yang memaksakan faham khilafah di bumi Indonesia, itu tidak pernah belajar sejarah,” jelas Mayor Sampak di depan siswa siswi SMA yang juga santri ponpes. ( Ali)